3.2.1
Pengertian
Gardan
Differential atau sering dikenal dengan nama
gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin
ke poros roda. Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang
terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan
menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu gerak naik turun
piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol
ini akan diteruskan untuk memutar roda gila/Flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke Propeler Shaft
lalu ke gardan.
Gardan akan
meneruskan putaran ini ke Axel Shaft/shap
lintang dan Axel Shaft akan memutar
roda sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan
putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Gambar : Gardan
3.2.2
Fungsi
Gardan
Adapun fungsi gardan pada kendaraan adalah
:
a.
Merubah arah putaran mesin
Sebagaimana
diketahui bahwa posisi mesin pada kendaraan khususnya dumptruck yang
menggunakan propeler
shaft, memiliki mesin yang memanjang kedepan. Sehingga
arah putaran dari roda gila tidak searah dengan putaran roda. Maka gardan
inilah yang membuat arah dari putaran.
b.
Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros
engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar
dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Di sinilah gardan memperlambat kecepatan putaran dari
poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil
dapat bergerak atau berjalan.
c.
Membedakan putaran roda kiri dan kanan
saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat
dari pada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan
agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka
mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan
tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.
3.2.3 Cara Kerja Gardan
Gerak putar poros engkol pada mesin
akan diteruskan untuk memutar roda gila/flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke propeler shaft
lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke shap lintang sesuai
dengan beban dari kendaraan dan shap lintang akan memutar roda sehingga
kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat
diingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai
ke roda sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Gambar : Cara kerja gardan
3.2.4 Komponen Gardan
Adapun komponen Gardan Dumptruck Canter Mitsubishi antara lain :
Gambar
: Komponen Gardan
a.
Differensial
Case
Differential Case merupakan
tempat komponen dari Differential Gear, Ring Gear di baut dengan Case. Case akan memutarkan Spider
Shaft dan Pinion Gear yang bersilangan dengan Side
Gear untuk memutarkan Axel
Shaft.
b.
Drive Pinion
Drive
Pinion berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari Propeller Shaft menuju ke Ring Gear.
c.
Ring Gear
Ring
Gear
berfungsi sebagai Carrier pada Differential Group, Ring gear digerakkan oleh Drive
Pinion yang terhubung dengan Propeler
Shaft.
d.
Side
Gear
Side
Gear diteruskan ke Axel Shaft. Pinion Gear
akan menggerakkan Side Gear sehingga Axel Shaft akan berputar.
e.
Spider
shaft
Spider Shaft digerakkan
oleh Differential Case dan
sebagai tempat dudukan Pinion Gear.
f.
Pinion Gear
Pinion Gear bergerak
berotasi dan berevolusi mengikuti putaran Spider Shaft dan memindahkan tenaga dari Differential Case ke Side Gear dan kemudian ke Axel Shaft.
g.
Seal Oli
Terletak
di bagian ujung dari Differential Carier
berfungsi mencegah agar oli tidak habis, Jika pada bagian ini basah akibat
rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal
baru.
3.2.5
Perawatan
Gardan
Perawatan
yang dilakukan pada gardan yaitu dilakukannya penggantian oli gardan setelah
kendaraan menempuh perjalanan sekitar
8.000-10.000km.
a. Alat
: kunci ring 22mm, kunci ring pas 17mm,
dan majun.
b. Bahan
: oli SAE 140.
c. Langkah
pembongkaran :
Ø Lepaskan
baut gardan bagian atas dengan menggunakan kunci ring pas 17mm.
Ø Lepaskan
baut bagian bawah dengan menggunakan kunci ring 22mm.
Ø Setelah
selesai baut atas dan baut bawah dibuka letakkan wadah dibawah gardan untuk
menampung oli yang keluar dari gardan.
Ø Tunggu
beberapa menit hingga oli dari gardan keluar habis.
d. Langkah
pemasangan :
Ø Pasang
baut atas dengan menggunakan kunci ring pas 17mm.
Ø Setelah
baut atas dipasang masukkan selang dibagian baut bagian bawah untuk memasukkan
oli SAE 140 (minimal 6 liter).
Ø Setelah
selesai memasukkan oli kemudian pasang baut bagian bawah dengan menggunakan
kunci ring 22mm.
3.2.6
Perbaikan
Gardan
Selain melakukan perawatan, perbaikan juga penting
dilakukan agar gardan bisa berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Adapun
salah satu kegiatan perbaikan pada gardan yaitu :
a. Gejala
kerusakan : oli merembes keluar dari gardan.
b. Penyebab
kerusakan : seal oli gardan
bocor/rusak.
c. Alat
: kunci ring 17mm, pencungkit ban, palu, pahat, kunci sok 41 mm.
d. Bahan
: lem red silicon, oli 140, seal oli yg baru.
e. Langkah
pembongkaran :
Ø Persiapkan
alat-alat yang diperlukan untuk pembongkaran.
Ø Melepas
4 baut dan mur propeller shaft menggunakan
2 buah kunci ring 17mm.
Ø Kemudian
melepas propeller shaft dari flange gardan.
Ø Pasang
2 baut dan 2 mur pada flange gardan, untuk menahan pengungkit ban pada flange agar pada saat pelepasan flange tidak bergerak.
Ø Membebaskan
mur drive pinion menggunakan palu dan
pahat.
Ø Melepaskan
mur drive pinion menggunakan kunci
sok 41mm.
Ø Kemudian
melepas flange dan deflector debu.
Ø Melepaskan
seal gardan menggunakan pahat dan
palu.
Gambar (a) : Proses Pembongkaran
Gambar (b) : seal yang rusak
f. Langkah
pemasangan :
Ø Memberikan
lem red silicon pada sekeliling sisi seal oli gardan yang baru.
Ø Memasang
seal gardan menggunakan palu dan
batang besi.
Ø Memasang
deflector debu dan flange.
Ø Menahan
pengungkit ban pada flange.
Ø Memasang
mur drive pinion.
Ø Memancangkan
kembali mur drive pinion pada poros.
Ø Melepas
2 baut dan 2 mur pada flange.
Ø Memasang
propeller shaft.
Ø Membuka
baut pengisian menggunakan kunci ring 22mm.
Ø Menambah
oli SAE 140 pada gardan yang berkurang akibat seal bocor hingga penuh.
Ø Memasang
kembali baut pengisian.
No comments:
Post a Comment