Monday, June 6, 2016

MAKALAH KOPLING



Kopling atau clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi , kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam kedaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mendorong pegas diafrahgma dan preasure palte, clutch disc akan terlepas dari flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengarh ptaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi.
 Pada hal ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis kopling  gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk koplng tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang platnya direndam degan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yaung platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumya digunakan pada mobil dan speda motor tua buatan eropa. Kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli.
 Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila ditambahkan bahan pelican, kopling bisa slip. Sedangkan kopling kering cepat aus, karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.
Pada umumnya bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan di tempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roda gila dengan adanya tekanan dari pegas-pegas  kopling. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling dibuat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan kampas dan dikeling dengan paku keeling, dan biasanya pada permukaan platnya diberi kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau keruskan lainnya seperti bengkoknya plat kopling.
3.2.2 Cara Kerja Kopling
Fly Wheel  atau roda gila meneruskan  menyimpan energi dari  Crank saft mesin saat mesin hidup (berputar), plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan di teruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas sistem kopling. Kopling (clutch) terletak diantara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi.
3.2.3 Fungsi Kopling
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan diputuskan, karena saat pedal di tekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat dan mendorong pegas diaprahgma dan preasure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi.
Dalam hal ini terdapat berbagai jenis kopling dintaranya kopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis kopling gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini biasa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya  direndam dengan minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepada motor tua buatan Eropa. Kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi leh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memidahkan tenaga fungsi kopling adalah sebagai penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol.
3.2.4  Bagian-bagian Kopling
   Kopling terdiri atas dua bagian utama :
a)    Rumah kopling (clutch outer drum) yang ikut berputar dengan poros engkol digerakan oleh roda gigi pada ujung poros engkol.
b)    Pusat Kopling (clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama perseneling.
3.2.5  Jenis dan Prinsif Kerja Kopling
a.     Kopling Primer
Ø Kopling primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder berfungsi untuk melayani pengoperan gigi. Terletak pada poros engkol yang terdiri dari outer clutch berputar bebas pada poros engkol.
Ø Inner clutch berputar mengikuti putaran poros engkol.
Ø Drive Plate (Bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner clutch ke outer clutch.
Ø Drive gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder cara kerja kopling primer pada saat mesin berputar stasioner (Lambat), drive plat (Bandul) belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi, baik pada saat memindahkan gigi perseneling ataupun pada saat start jalan.







Bagian-bagian kopling primer adalah :
1.    


Description: D:\Rangkaian Pemindah Tenaga Sepeda Motor.jpg

Clutch Shoe (Sepatu Kopling) yang berputar mengikuti poros engkol.
2.     Clutch Drum (Rumah Kopling) yang berhubungan dengan kopling

                                                Gambar 3.1 Rangkaian kopling primer
Secara lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.   Handle kopling ditekan
2.   Tangkai pelepas kopling (Clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3.   Nok pelepas (Release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (Lifter rod)
4.   Batang pengangkat menekan pengangkat (Lifter rod) dan pelat pengangkat (Lifter plate)
5.   Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat kopling.



6.   Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diteruskan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhirnya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.

Description: D:\Susunan Clutch.jpg
                                    Gambar 3.2 Mekanisme kopling

Mekanisme kopling terdiri atas :
1.        Pelat pengangkat
2.        Sepatu kopling
3.        Kopling luar
4.        Pelat kopling
5.        Pegas kopling
6.        Pengikat kopling (Mur)
7.        Kopling tengah
8.        Pelat tutup dan pelat dasar
9.        Bantalan
10.    Pelat penekan
b.   Kopling mekanik
Cara kerja kopling mekanik adalah apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai ke poros primer perseneling, putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat tersebut,selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer perseneling. Apabila pada saat mesin hidup dan perseneling masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.
               Pada saat kendaraan sedang berjalan,poros pemindahan gigi adalah :
Sewaktu pedal perseneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.
Hal ini menyebabkan kam pengangkat terdorong dan selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer clut), akibat terdorong kopling luar maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan oleh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi dengan mudah dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi terputus.
c.    Kopling otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer perseneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan.
d.   Kopling Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder bekerja secara konvensional atau disebut juga garpu kopling (Shift clutch).
Mekanisme kerja kopling ganda , yaitu :
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat), clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling mulai mengembang karena adanya gaya sentrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putaran ke kopling silinder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya. Seperti halnya kopling konvensional yang telah dijelaskan, kopling ganda digunakan pada sepeda motor dengan tujuan untuk mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa slip .
3.2.6 Metode Perawatan Kopling
a.    Inspeksi
Inspeksi (inspection), adalah kegiatan pemeliharaan periodik untuk memeriksa kondisi komponen peralatan-peralatan produksi dan area sekitar peralatan produksi. Lihat, rasa, dengar, adalah kegiatan pemeliharaan untuk memeriksa kondisi peralatan melalui penglihatan, perasaan dan pendengaran.
Langkah yang dilakukan :
Ø Memeriksa kualitas minyak kopling
Ø Memeriksa tinggi minyak kopling
Ø Memeriksa master kopling (terjadi kebocoran atau tidak)
Ø Memeriksa kanvas kopling
Ø Memeriksa bearing kopling
Ø Memeriksa matahari


b.   Small Repair
Small repair kegiatan pemeliharaan yang berupa penggantian komponen kecil. Langkah perawatan yang dilakukan pada small repair  adalah :
Ø Penggantian selang (jika terjadi kebocoran)
Ø Penggantian bearing
Ø Penggantian seal master kopling
Ø Penggantian kanvas kopling
Ø Penggantian matahari
c.    Medium
Pemeliharaan kecil/medium adalah usaha perbaikan-perbaikan ringan terhadap gejala gangguan yang berhasil terdeteksi selama pemeriksaan rutin. Perbaikan ringan sangat penting peranannya dalam mencapai tingkat keberhasilan proses pemeliharaan yang dilakukan terhadap suatu komponen.
Langkah perawatan medium yang dilakukan :
Ø Penyetelan kopling
Ø Penggantian minyak kopling

No comments:

Post a Comment