Monday, June 6, 2016

Makalah REM TROMOL



4.1.       Pengertian Rem Tromol
Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake shoe), dan silider roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.
Seperti pada gambar 4.1. di bawah ini.


Rem tromol hidrolik menggunakan minyak rem sebagai perantara untuk meneruskan tekanan dari pedal rem ke kampas rem dalam tromol. Sifat cairan rem adalah meneruskan tekanan ke segala arah.
Komponen rem tromol hidrolik terdiri atas tromol, kampas, silinder roda, pipa minyak rem, silinder master, reservoir, dan pedal rem. Cara kerjanya sederhana. Apabila pedal gas diinjak dengan tekanan tertentu maka minyak rem akan meneruskan tekanan tersebut ke silinder roda selanjutnya piston silinder roda mengembang menekan kampas rem. Tekanan kampas rem tersebut mengenai dinding dalam dari tromol sehingga terjadilah pengereman.


4.2.       Fungsi Rem Tromol
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.

4.3.       Cara Kerja Rem Tromol
Adapun cara kerja rem tromol adalah sebagai berikut :
4.6.1. Saat Proses Pengereman
Pada saat tuas rem ditarik atau pedal rem diinjak, maka akan terjadi pergerakan pada komponen-komponen rem tromol, yaitu terjadinya gesekan antara tromol dan kanvas rem. Piston akan menekan pada kanvas rem dan menyebabkan adanya gaya gesekan yang kuat sehingga mampu menghentikan putaran atau gerakan tromol. Pada saat pengereman per pengembali juga meregang dengan maksimal.
4.6.2. Setelah Proses Pengereman
Pada saat tuas atau pedal rem dilepaskan pada posisi semula, maka per pengembali akan mengembalikan kanvas pada posisi semula sehingga tidak ada gesekan yang terjadi antara kanvas dan tromol rem.

Penggunaan rem tromol pada kendaraan bermotor memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah rem tromol dapat bekerja maksimal pada beban angkut yang berat, sehingga rem tromol lebih sering digunakan pada kendaraan yang memiliki muatan yang besar.
Sedangkan kekurangan penggunaan rem tromol pada kendaraan adalah rem tromol menggunakan sistem yang tertutup. Hal ini membuat partikel kotoran dalam ruang tromol tersebut, sehingga apabila anda ingin melakukan perawatan dan penggantian harus membuka roda terlebih dahulu. Hal itu juga menyebabkan air pada saat banjir dapt mengumpul di bagian ruang tromol, sehingga menyulitkan sistem rem untuk bekerja dan harus dilakukan pengeringan terlebih dahulu dengan menginjak setengah rem pada saat kendaraan melaju.
Setelah anda memhami cara kerja rem tromol serta kelebihan dan kekuranggannya pada kekndaraan anda. Anda dapat menentukan penggunaan rem yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan anda. Jika anda lebih sering memuat barang-barang yang berat, sebaiknya menggunakan rem tromol.

4.4.       Bagian-Bagian Rem Tromol
Adapun bagian - bagian dari rem tromol dumtruck sebagai berikut:
o    Backing plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate. Backing plate juga merupakan tempat dudukan dari silinder roda.

o    Description: Backing Plate
o    Backing Plate
o    Wheel cilinder (Silinder Roda)
Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti piston, piston cup, compression spring dan lain lain, lihat gambar di bawah. Pada setiap roda biasanya nmenggunakan satu atau dua buah silinder roda, tergantung pada tipe rem tromol yang digunakan. Berikut ini gambar dari wheel cylinder dengan satu piston dan dua piston.

Description: Silinder Roda
Silinder Roda

Cara kerja dari wheel cylinder kurang lebih seprti ini, apabila pedal rem diinjak dan timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Terjadilah pengereman. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan return spring (pegas pembalik) sepatu rem. Pada wheel silinder ada komponen yang berfungsi untuk membuang udara pada sistem rem yaitu bleeder plug. Membuang udara pada minyak rem atau yang biasa dikenal dengan bleeding biasanya dilakukan setelah pembongkaran wheel silinder, atau pada saat rem kurang pakem.

o    Sepatu Rem dan Kanvas Rem (Brake shoe and lining) 
Description: Sepatu Rem dan Kanvas Rem
Sepatu Rem dan Kanvas Rem
Sepatu rem atau dalam bahasa inggrisnya brake shoes memiliki bentuk setengah lingkaran. Brake shoes ini berfungsi sebagai tempat kanvas yang nantinya bersama sama dengan tromol rem menghasilkan gaya pengereman melelaui geskean yang dibuat oleh keduanya. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem merupakan bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan tromol rem. 
Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya didapat pengereman yang maximal. Biasanya kanvas (lining) dibuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

o    Tromol Rem (Brake drum) 
Description: Tromol Rem
Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang. Tromol rem berputar bersamaan dengan putaran roda, dan akan bergesekan dengan kanvas pada sepatu rem untuk menghasilkan gaya pengereman. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja (pedal rem diinjak), maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 sampai 300 derajat Celcius.

o    Pipa minyak rem
Pipa minyak rem harus cukup kuat menerima tekanan minyak rem. Di samping itu pipa minyak rem harus cukup mudah dibengkokkan, tahan karat dan tidak rusak oleh minyak rem.

o    Silinder master
Silinder master berguna untuk meneruskan tekanan pengereman dari pedal ke minyak rem dan mengatur jumlah minyak rem yang mengalir ke pipa minyak sesuai dengan tekanan pengereman. Silinder master terletak di atas, dekat dengan pedal rem. Silinder master terdiri atas piston, pegas pengembali dan katup keluar.

o    Reservoir
Reservoir adalah tempat penampungan minyak rem. Reservoir ada yang menjadi satu dengan silinder master dan ada yang dapat dipisahkan. Bahan reservoir adalah sama dengan silinder master atau dari plastik.

o    Pedal rem
Pedal rem adalah tempat bertumpunya kaki ketika dilakukan pengereman. Tekanan yang diterima pedal rem diteruskan ke silinder master.

4.5.       Troubel shooting
Berikut ini adalah gejala kerusakan dan masalah yang biasa terjadi pada gardan yang sering terjadi dilapangan :
Ø  Getar
Pada saat diinjak terasa getaran pada pedal rem dan makin parah ketika ditekan pada kecepatan tinggi. Hati-hati! Hal ini disebabkanoleh permukaan Discbrake atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi.Cara mengatasinya adalah dengan mencoba bubut cakram atau tromol.Biasanya pembubutan dilakukan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm yang dianggap aman. Biaya bubutnya pun bervariasi antara Rp 100-300 ribu.Akan tetapi kalau kondisinya memang sudah parah atau goresan pada permukaannya sudah terlalu dalam, lebih baik mengganti komponennya, lebih baik kita mengeluarkan uang ratusan ribu dari pada nyawa kita terancam akibat rem tidakberfungsi
Ø  Tidak Pakem
Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan lapisan asbesnya sudah berkurang(Atasi dengan mengganti kampas rem dengan yang baru segera supaya piringan atau teromol tidak terkikis) atau piston rem yang sudah macet(selidiki setiap roda dan bagian mana saja yang sudah apkir).
Ø  Lari Kiri Atau Kanan
Hal ini disebabkan karena piston rem salah satu roda macet. Bukan karena salah menyetel rem. Mirip seperti Nomor 3 tetapi hanya terjadi pada salah satu sisi. Misalnya Piston rem depan kiri macet. Saat pedal diinjak maka rem kanan yang lebih kuat mencengkeram. Otomatis mobil akan membuang ke kanan.
Ø  Rem Dalam
Hal ini disebabkan karena kampas rem sudah tipis.Kemungkinan juga terjadi gejala nomor 2. Wajar saja karena gap atau antara kampas dan permukaan piringan atau teromol bertambah, pasti perlu jarak lebih untuk menginjak pedal rem. Lalu kalau sudah ganti kampas masih dalam juga gimana? Ya..itu hanya tinggal setelannya sajayang perlu di lakukan, mungkin ketinggian.
Ø  Rem Dikocok/Dipompa.
Kemungkinan ada yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin. Coba cek kebocoran mulai dari master atas,selang sampai master bawah atau kaliper rem. Rembesannya pasti kelihatan. Segeralah Anda perbaiki melalui langkah Bleeding untuk mengeluarkan angin palsu.
Ø  Pedal Ngelos atau Nyeplos.
Cek juga kebocoran Minyak rem jika habis, berarti rem invalid. Kadang juga tidak ada kebocoran, kalau begitu master atas sudah menggentong. Maksudnya, meski karet dan piston masih bagus, silinder sudah termakan sehingga membentuk celah buat minyak rem untuk menerobos keluar. Segera ganti master silindernya,masalh pasti teratasi.

No comments:

Post a Comment