Tuesday, June 7, 2016

Sistem bahan bakar motor bensin



DASAR TEORI
Motor bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran , dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenisnya. Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara dan bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaraan.
Pada mesin bensin , pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk keruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modem mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh kabulator atau system injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari system manual sampai dengan penambahan sensor-sensor. System injeksi bahan bakar di motor Otto terjadi diluar silinder , tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin

Sistem penyalaan motor bensin:
                                                  
1.               Baterai
2.               Coil pengapian
3.               Distributor (alat pembagi)
4.               Platina dan kondensor
5.               Kabel – kabel busi
6.               Busi
7.               Kunci kontak
1. Komponen Sistem Bahan Bakar Motor Bensin
            Fungsi utama sistem bahan bakar adalah untuk melayani  kondisi campuran bahan
bakar dan udara yang tepat sesuai dengan kebutuhan mesin pada bebagai kondisi kerjanya..
Siklus pengaliran bahan bakar pada  mobil adalah seperti pada Gambar 1, berikut:
Gambar 1. Skematik sistem bahan bakar

 



A. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Obeng plus (+)
2.      Obeng minus (-)
3.      Kunci ring pas 8,10,12,14
4.      Mister baja
5.      Feller gauge
6.      Pisau perata
Bahan :
1 set karburator
B. KESELAMATAN KERJA
1. Kegiatan Teori
a.       Pelajari terlebih dahulu sebelum kegiatan praktek dilakukan
b.      Perhatikan setiap hal yang dijelaskan oleh Instruktur
c.       Catat hal-hal yang dianggap perlu
d.      Tanyakan selalu hal-hal yang belum jelas
2. Kegiatan Praktek
a.       Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh  Instruktur
b.      Catat hal-hal yang dianggap perlu
c.       Jangan mencoba menghidupkan mesin jika belum mengerti benar prosedur operasinya
d.      Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan
e.       Tanyakan selalu setiap ada hal yang belum jelas
f.       Bekerja dengan tekun dan penuh disiplin Utamakan keselamatan kerja, baik diri sendiri, rekan kerja, mesin maupun lingkungan disekitar mesin

A.        KESIMPULAN
DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN TUTUP KARBURATOR
No
Bagian
Kriteria Pemeriksaan
Keadaan
Baik
Jelek
1
Tutup karburator
Kerataan permukaan (0,2 mm)


2
Poros katup cuk
Kelonggaran/gerakan berat


3
Katup cuk
Pembukaan/penutup penuh


4
Pegas katup cuk
·         Teganganan pada katup cuk
·         Kondisi,pemasangan


5
Torak pengaya dalam silindernya
Kelonggaran/gerakan berat


6
Jarum pelampung
Keausan


7
Pelampung
·         Kerusakan/retak
·         Posisi tertinggi ( 1 mm )
Posisi terendah ( 5,5 mm)


8
Paking tutup
Kondisi robek



DAFTAR PEMERIKSAAN KELENGKAPAN RUMAH KATUP GAS

No

Bagian

Kriteria pemeriksaan
Keadaan
baik
jelek
1
Sekrup penyetel idle
Keausan


2
Permukaan flens
Kerataan permukaan ( maks 0,2)


3
Poros katup gas tingkat I dan II
Kelonggaran


4
Katup gas tingkat I dan II
Pembukaan katup gas


5
Pegas-pegas katup gas
Kondisi pemasangan


6
Batang penggerak
Kedudukan pengunci-pengunci


DAFTAR PENGECEKAN KELENGKAPAN BODI KARABURATOR

No

Bagian

Kriteria pemerisaan

Keadaan

Baik
jelek
1
Bodi karburator
Kerataan permukaan ( 0,2 mm )
ü   

2
Venturi-venturi
Kelonggaran
ü   

3
Torak pompa percepatan
Kondisi sil

ü   
4
Silinder pompa percepatan
Kondisi permukaan
ü   

5
Katup isap pompa percepatan
Ketidak rapatan, kerataan

ü   
6
Katup buang pompa percepatan
Ketidak rapatan, kerataan

ü   
7
Saluran tekan pompa percepatan
Tersumbat/kotot
ü   

8
Katup pengaya
Ketidak rapatan/macet
ü   

9
Katup termostik
Ketidak rapatan,temperatur buka
 (   500 C )


10
Jet idle ( perpindahan )
Tersumbat/kotor
ü   

11
Jet udara sistem idle
Tersumbat/kotor

ü   
12
Saluran idle
Tersumbat/kotor
ü   

13
Nosel tingkat I
Tersumbat/kotor pada jet koreksi udara
Kondisi paking
ü   

14
Nosel tingkat II
Tersumbat/kotor pada jet koreksi udara
Kondisi paking
ü   

15
Paking bodi ( bawah )
Kondisi robek








Pada hasil praktikum yang telah kami lakukan, kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Para praktikum dapat mengetahui bagian-bagian mesin dan cara-cara overhaul.
b. Para praktiku dapat mengetahui cara-cara tune up.
c. Mampu merawat mesin.
d. Mampu menganalisa kerusakan mesin.
e. Mengerti bagaimana cara mengukur bagian-bagian mesin dan mengetahui kebanyakan mesin tersebut.
f. Mengetahui tentang system pengapian, system pelumasan dan, system pendingin.

B. SARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh praktikan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kedisiplinan.
b. Supaya lebih serius dalam melaksanakan praktikum.
c. Jangan bercanda saat praktikum.
d. Lebih memahami praktikan yang sedang dikerjakan.




DAFTAR PUSAKA
http:/www.motorbensin-motordiesel.com/klasifikasi
Arends. BPM, Berenschot. H. Motor Bensin. Erlangga. Jakarta
Edward F. Robert [1961]. Internal Combustion Engine,
Analysis and Practice. 2th Edition. The Haddon
Craftsmen. Inc. Sacramento. Pennsylvania.

No comments:

Post a Comment