Tuesday, June 14, 2016

Laporan Kerja Bangku



BAB 1  PENDAHULUAN

A . LATAR BELAKANG
Kerja bangku ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin produksi.
Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih keterampilan,ketelitian,dan kecermatan mahasiawa di semester awal di bidang mengikir,menggores,menggergaji,stempel huruf. Praktikum kerja bangku ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan bengkel listrik lebih canggih dan modern  sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini mahasiswa hanya mengenal alat-alat praktikum  sederhana dan dikerjakan dengan manual dan tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih keterampilan mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.


B.    TUJUAN
Dengan mengadakan praktek kerja bangku di Work Shop tempat penulis menjadi mahasiswa, penulis bertujuan untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang kesulitan yang banyak dihadapi oleh mahasiswa dalam menguasai tentang praktek kerja bangku.
Hasil laporan ini diharapkan dapat digunakan oleh para dosen fabrikasi logam untuk bahan perbandingan dalam meningkatkan dalam kegiatan mengajarnya. Laporan ini dapat dikembangkan secara berkesinambungan untuk semua praktek kerja bangku lainnya, dengan demikian diharapkan prestasi belajar siswa lebih dapat ditingkatkan.
    
C.    ALAT

1.Alat Utama
1.      Bor duduk.
2.      Kikir.
3.      Gergaji.
4.      Ragum.

2.Alat Tambahan
      1. jangka sorong.
2. Palu besi.
3. Mata bor.
4. Penggaris siku.
5. Vernier caliper
6. Air pendingin mata bor
3.Alat Keselamatan Kerja
            1. Kacamata pengaman.
            2. Pakaian kerja.
            3. Kaos tangan.
            4. Sepatu yang rapat kulit.
            5. Masker.
            6. Penggores
            7. Penitik.
            8. Sarung tangan
PERLENGKAPAN DIRI

Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja di bengkel maka ikuti

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

-

Memakai pakaian kerja yang sesuai, dan rapi

-

Pakai pelindung rambut jika memiliki rambut panjang (wanita)

-

Lepas semua perhiasan

-

Gunakan kacamata yang sesuai

-

Gunakan sepatu kulit (safety)

-

Gunakan masker

-

Gunakan sarung tangan bila perlu

-

Gunakan pelindung tubuh tambahan bila perlu

-

Gunakan pelindung telinga bila perlu

-

Jangan memakai dasi, dsb.


TINDAKAN PRAKTIKAN

-

Praktikan harus mentaati peraturan dan instruksi dari Instruktur

-

Pastikan bekerja dalam kondisi betul-betul aman

-

Tidak bergurau

-

Tidak murung

-

Gunakan alat sesuai dengan fungsinya





BAB 2 KAJIAN TEORI

D.     BAHAN
Dalam kerja bangku jenis bahan, yaitu : Baja ST 37 dengan ukuran lebar 20mm, tebal 20mm, dan panjang 150mm


1)     Ragum 
          Ragum adalah suatu alat yang digunakan untuk mencekam benda kerja dalam kerja bangku.
Seluruh bengkel kerja bangku selalu dilengkapi dengan peralatan ini, karena hampir semua benda yang dikerjakan bengkel ini seluruhnya dijepit dengan peralatan ini.jadi dapat dikatakan ragum adalah alat yang sangat penting pada bengkel kerja bangku.ragum beerfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat daan benar artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak permukaan benda kerja.dengaan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya untuk itu ragum-ragum harus dibuat dari bahan yang kuat seperti baja tuang atau besi tuang.

2)Kikir
          Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua pekerjaan pada bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakankikir. Kikir merupakan jenis alat potong yang terbuat dari karbon yang di tempa dan di sesuaikan berdasarkan ukuran bentuk jenis dan gigi pemotongnya.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan
suatu bidang,membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya

Jenis-jenis kikir ditinjau dari jenis gigi pemotongnya :


a)       Kikir bergigi potong tunggal, digunakan untuk pemotong benda kerja secara
halus. Artinya pemotongan tidak dapat dilaksanakan secara cepat, tetapi hasil pengikiran pada permukaan benda kerja menjadi lebih halus.
b)       Kikir bergigi kembar/dua, dapat melakukan pemotongan secara cepat, tetapi hasil pengikrannya kasar. 
Jenis-jenis kikir ditinjau dari sifat kekasaran gigi :
a)     Kikir sangan kasar : digunakan untuk pemotongan secara cepat, sehingga ia digunakan untuk pemotongan pendahulan. Hasil pengikiran kasar, tidak halus.
b) Kikir kasar : digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusan permukaan benda kerja.
c)      Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah dikikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir halus.
d)     Kikir halus : digunakan untuk pengikiran pada pekerjaan akhir/finishing, dimana kehalusan permukaan benda kerja sangat diperlukan.
e)     Kikir sangat halus : digunakan untuk pekerjaan finishing terutama untuk benda kerja dengan ketelitian yang tinggi. 


  3.Merawat kikir
   Cara melakukan pembersihan kikir dengan menggunakan sikat kikir adalah menyikat gigi-gigi kikir searah dengan alurnya, dan pembersihannya dengan satu arah.
Beram-beram pada bidang kerja itu tajam.
Jangan dipulas atau disentuh dengan tangan.
Bersihkan bidang kerja dari beram-beram
dengan menggunakan sikat beram atau
mengoles dengan kikir.
Alur kikir yang sudah dipakai dapat tersumbat
oleh beram-beram. Jagalah agar kikir bebas
dari beram-beram dengan membersihkannya
menggunakan sikat kikir. Penyikatan
dilakukan searah dengan guratan kikir.
Adakalanya terdapat beram yang sulit terlepas
dari guratan kikir. Untuk ini dipergunakan
pelat logam atau kawat kecil.
Kikir akan lebih mudah dibersihkan jika
digosok dengan kapur tulis sebelum
dipergunakan.
Jangan mencoba membersihakan kikir dengan
memukulkan kikir ke meja kerja, sebab kikir sangat rapuh.
Kikir tidak boleh diletakkan berimpitan satu
sama lain (menumpuk) hal ini menyebabkan
guratan yang saling bersentuhan akan rontok.
Simpanlah kikir dalam posisi sejajar, tidak
bersentuhan satu dengan yang lain.
Untuk mencegah penggeseran dan persentuhan
sesama kikir, kikir harus disimpan dengan baik
dalam kotak alat atau rak kikir.

4)     Siku-siku baja
          Siku siku berguna untuk mengetahui kesikuan benda kerja dan untuk menggaris benda yanbg sudutnya 90 derajat.
Siku-siku baja dapat diklasifiklasifikasikan menjadi dua menurut cara pembuatannya, yaitu:
a)Siku-sikubajadikelingmati siku model ini biasanya digunakan untuk mengukur kesikuan suatu benda kerja dan sebagai alat bantu untuk pembuatangaris-garis sejajar.
b)     Siku-siku baja dengan bilah baja (daun sikunya) dapat digeser-geser  siku model ini digunakan untuk pekerjaan melukis dan menandai.

5 Penggarisbaja
          Penggaris baja atau mistar baja adalah alat untuk digunakan mengukur panjang dan tinggi atau lebar alur dan mengukur tembus dari pada benda kerja, juga dapat digunakan untuk mengukur diameter jika digunakan bersama-sama dengan jangka bengkok, mistar biasanya mempunyai skala dalam milimeter dan skala dalam inci.         
6)  Verniercaliper(segmat)
        Vernier caliver atau jangka sorongadalah alat ukur presisi,sehingga ia dapat digunakan untuk mengukurbenda kerja yang secara presisi atau benda kerja dengan tingkat kepresisian 1/100 milimeter  ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100 milimeter.
Alat-alat Gambar Pada Benda Kerja
Alat-alat gambar untuk keperluan menggambar benda kerja tersebut, dapat digolongkan sebagai berikut:
-      Alat penggores, seperti penggores, balok gores, dan bisa juga digunakan pegukur tinggi.


             
             
            -    meja perata
                        suatu alat yang di buat dengan permukaan sangat rata di gunakan untuk mengukur keseluruhan poros dan sebagai landasan dasar.
-      Penitik pusat dan penitik penggaris
-      Jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka hati.
-      Penggores
Penggores adalah suatu alat penggambar yang dibuat dari baja perkakas yang berbentuk selindris dan ujungnya diruncingkan. Dengan penggores dapt digambar garis-garis dipermukaan atas benda kerja. Sedangkan untuk menggambar garis-garis pada permukaan sisi atau samping benda kerja dapat digunakan balok gores atau pengukur tinggi.
Balok gores adalah alat berupa penggores yang dipasang pada standar atau balok dan dapat di geser naik-turun. Untuk mengganbar garis lurs dengan penggores diperlukan mistar baja sebagai alat bantu. Pada saat menarik garis, posisi penggores dimiringkan keluar dengan sudut kurang dari 90° dan dibuat sekali tarik, jangan melakukan goresan dobel.
Jika menggunakan penggoresan dengan balok gores maupun pengukur tinggi, ujung goresnya ditempelkan sedikit menekan sisi samping benda kerja. Kemudian blok standar penggores digeser sesuai dengan panjang garis yang diinginkan.
-      Penitik
Agar garis yang telah digoreskan pada permukaan benda kerja tidak mudah terhapus selama benda kerja tersebut dikerjakan, maka perlu digunakan penitik penggaris untuk memperjelas garis batasnya. Penitik garis dibuat dari baja perkakas yang berbentuk batang silindris dan salah satunya diruncingkan 60°. 
Cara menggunakan penitik garis, ujung penitik ditimpakan pada garis yang telah dibuat kemudian dipuku-pukul ringan dengan palu dan berpindah-pindah sepanjang garis dengan jarak sedikit rapat. Untuk menandai titik senter digunakan penitik pusat. Titik senter tersebut jika akan membuat lubang dengan dibor. Penitik pusat ini mempunyai bentuk mirip dengan penitik garis hanya pada ujung runcing penitik pusat bersudut 90°. sudut lebar ini (90°) agar pada waktu mengebor pada titik ini menjadi tepat, karena ujung mata bor tidak lari/keluar dari titik tersebut.
Cara menggunakan penitik pusat, ujung penitik harus tepat pada titik yang ditentukan. Posisi penitik pusat dipegang miring terlebih dahulu setelah mata penitik pusat tepat mengenai titik yang ditentukan, posisi penitik diberdirikan tegak lurus kemudian dipukul dengan palu.


-      Jangka tusuk
Pada dasarnya ada tiga macam jangka yaitu: jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka hati.
Cara mengikir sudut dan alur 
Untuk pengikiran sudut diperlukan pengerjaan pendahuluan seperti digergaji sampai mendekati garis atau ukuran yang dikehendaki. Setelah itu baru pengerjaan pengkiran dengan menggunaklan kikir ayng cocok untuk membentuknya seperti kikir segitiga. Cara pengikirannya yaitu kikir didorong kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis yang ditentukan, lakukan berulang-ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
Untuk pengikiran alur sama perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan seperti dibor, digergaji, atau dipahat sampai mendekati garis atau ukuran yang ditentukan. Setelah itu baru pengerjaan pengikiran dilakukan dengan menggunakan kikir yang cocok untuk membentuknya seperti kikir segiempat. Cara pengikirannya yaitu sama seperti mengkir sudut yaitu kikir didorong kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis yang ditentukan, lakukan berulang - ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
-      Mengikir radius dan lubang
Ada dua macam bidang lengkung yaitu cembung dan cekung. Untuk pengerjaan bentuk lengkung diperlukan pengerjaan pendahuluan, misalnya dibor, digergaji ataupun dipahat sampai mendekati garis lengkung yang dikehendaki. Setelah itu baru digunakan kikir untuk membentuknya, pada bidang cekung gunakan kikir setengah bulat dan bidang cembung gunakan gunakan kikir plat. Cara mengikirnya, yaitu kikir didorong kedepan sambil digeser kesamping mengikuti garis lengkung yang ditentukan.
Dalam lubang juga ada beberapa bentuk lubang, antara lain bulat, segiempat dan segitiga. Pada pelaksanaan pengerjaan lubang-lubang tersebut perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan misalnya dibor atau dipahat sampai mendekati garis lubang yang ditentukan. Setelah itu, diselesaikan dengan kikir yang sesuai, misalnya kikir bulat, segiempat dan segitiga hingga sesuai ukuran.
-      Mengebor
Sebelum kita mengebor alangkah baiknya kita tahu dulu tentang macam-macam mata bor. Ini dimaksudkan agar pada waktu kita mengebor tidak salah dalam pemilihan mata bor yang sesuai dengan pengeboran pada benda kerja yang akan dilakukan. Menurut penggunaannya mata bor di bagi kedalam beberapa macam, seperti bor pilin atau spiral, bor senter, bor pembenam (counter bore), bor persing, dan bor peluas.
Dalam penggunaan mata bor juga perlu diperhatikan sudut-sudut mata bor agar diperoleh hasil yang baik. Suidut-sudut bor yang utama adalah sudut puncak, sudut bebas potong dan sudut pemusat.
-      Mengetap
Tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir bagian dalam lubang. Tap dibuat dari baja yang dikeraskan, yang mempunyai empat alur lurus dan sisi potong bentuk ulir. Dalam satu set tap tangan terdapat tiga buah tap, yaitu tap ke-1 (taper), tap ke-2 (second), tap ke-3 (plug). Tap ke-1 berbentuk tirus mengecil pada ujungnya. Ketirusannya ini hampir sepanjang bagian pemotongnya, hanya sedikit ulir penuh di bagian atasnya. Tap ke-2 seperti tap ke-1, hanya disini ketirusannya sedikit di ujung. Tap ke-3 tidak tirus dan seluruh bagian pemotongnya terdapat ulir penuh.


Cara kerja
Pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan kedua tangan maksimum dan fungsi tubuh mendorong kedepan.dan pada saat usapan kedua yaitu kebelakang tekanan minimum.
Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir.
  1. 2. Ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada ragum, benda kerja yang keluardari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terrutama apabila bahan bendakerja itu terbuat dari logam tipis. Bila memungkinkan perbandingan bahanyang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang terjepit
Berdasarkan fungsinya ragum  untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, tapi disamping tekanan yang kuat, benda kerja yang kita jepit akan meninggal kan bekas. Maka dari itu kita perlu matras permukaan yang halus. Caranya yaitu dengan menaruh plat yang permukaanya halus dan lunak  di kedua bagian pemukaan penjepit.
  1. 3. Gergaji
Pada umumnya proses kerja gergaji hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya yaitu fungsinya kalu gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara kerja
Beda dengan kikir kita menggunakan kedua tangan untuk menekan sedangkan pada gergaji kita hanya menggunakan satu tangan saja yaitu pada pegangan gergaji. Tekanan maksimal diberikan pada gerakan maju sedangkan pada gerakan mundur tekanan minimal.
  1. 4. Penggores
Alat ini duigunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
  • Penggores tangan sedukan.
  • Penggores dengan satu ujung bengkok.
  • Penggores dengan satu ujung dirobah.
Dan cara pemakainnya adalah sebagai berikut:
Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar.
Condongkan penggores kearah maju.
  1. 5. Mistar besi
Yitu berfungsi untuk membuat garis garis. Kenapa menggunakan penggaris besi, karena semua benda kerja yang kita kerjakan terbuat dari besi mka alat ukurnya pun harus terbuat dari besi. Kalu kita menggunakan alat ukur yeng terbuat dari plastic maka akan cepat aus dan alt ukur tersebut tidak standart lagi.
  1. 6. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagianbergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01.
Kegunaan jangka sorong adalah:
~ Mengukur Diameter Luar Benda

Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Diameter Dalam Benda

Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Kedalaman Benda

Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
cara menggunakan jangka sorong yaitu;
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama. Suatu misal angka nol pada sekala nonius tepat pada angka 4,7  Sehingga benda yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
  1. 7. Penitik
Yaitu berfungsi untuk menitik benda setelah selesai penggoresan benda kerja. Cara menggunakan penitik bias dikatakan mudah karena tidak diperlukan cara yang khusus. Tinggal tentukan tempat mana yang akan di titik dan pukul satu kali.
  1. 8. Mal huruf
Mal huruf digunakan untuk proses steempling yaitu member nomor atau huruf pada benda kerja. Dalam proses seteampel ini harus extra hati-hati karena dilakukan dengan satu kali pukulan saja, kenapa? karena apabila kita melakukan pemukulan berulang kali maka posisinya akan berubah dan huruf atau angka akan hancur.
            9.Palu konde
Palu konde secara standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi. atau ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde juga harus dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya harus tertata rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat lainnya.
            10.Sikat Kikir
Dalam penggunaan sikat  ini harus searah dengan alur gigi kikir. Jika ada chip yang menempel dengan kuat sehingga tidak dapat dibersihkan dengan sikat kita harus gunakan logam lunak (aluminium) yang disebut dengan “spatle” untuk mendorong chip itu keluar dari alur gigi kikir.
           11.Jangka Kaki

Jangka kaki digunakan antara lain untuk mengukur diameter lubang dan jarak sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap keluar dan panjang kakinya itulah ukuran jangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Disebabkan ke dua kakinya itu mengeper bila menyentuh bidangbidang yang diukur, maka kita perlu banyak berlatih menggunakan jangka ini untuk memperhalus perasaan jari-jari. Dengan jari-jari yang tidak perasa kesalahan ukur mudah terjadi.
  1. 1. Mengikir
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
  • Kikir kasar dan kikir halus
  • Ragum
  • Benda kerja
  • Jangkasorong
  • Jobset
  • Penggaris siku
Cara kerja
  • Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
  • Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
  • Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
  • Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
  1. 2. Menggoresan
Yaitu memberi garis-garis pada benda kerja. Alat yangdigunakan yaitu:
  • Penggores
  • Penggaris
  • Penitik
Cara kerja
  • Letakkan benda kerja pada meja.
  • Beri ukuran jarak antar garis
  • Letakkan penggaris pada benda kerja kemudian tekan penggaris. Dan gores dangan penggores.
  1. 3. Seteample
Yaitu memberi huruf atau angka pada benda kerja;alat yang digunakan adalah;
  • Mal huruf
  • Palu
  • Bantalan besi
Cara kerja
  • Pertama letakan benda yang sudah diberi garis atau kolom pada bantalan besi.
  • Tempatkan mal huruf pada posisinya. Kemudian pukul menggunakan palu
  • Perlu diketahui bahwa pada proses steampling ini menggunakan ketelituan dan kejelian, salah satu contoh pada saat kita memukul mal huruf posisinya harus benar-benar tepat karena pemukulan hanya dilakukan satu kali saja. Kalu dilakukan secara ber ulang-ulang takutnya posisinya berubah dan huruf akan hancur.

BAB 3 LAPORAN PRAKTIKUM

G.    LANGKAH KERJA
Mengikir keenam bidang
1.      Siapkan ragum dan peralatan yang di butuhkan
2.      Pasang benda pada ragum dengan posisi tegak lurus dengan sisi yang lebar ada pada bagian atas
3.      Kikir bidang satu tersebut hingga rata.
4.      Kikir bidang dua yang bersebelahan dengan bidang satu, hingga rata dan siku dengan bidang Satu
5.      Kikir bidang tiga hingga rata dan siku dengan bidang satu dan dua
6.      Kikir bidang empat hingga rata dan siku dengan bagian satu dan dua. Serta mencapai ukuran 46 mm. seperti pada gambar
7.      Kikir bidang lima hingga rata dan siku dengan bidang  satu,dua, dan empat. Serta mencapai ukuran 82 mm. seperti pada gambar
8.      Kikir bidang enam hingga rata dan siku dengan bidang dua,tiga,empat, dan lima. Serta mencapai ukuran 10 mm. seperti pada gambar
Setelah selesai mengikir keenam bidang dan mencapai ukuran yang di tentukan, mulailah untuk melukis :
1.      Lukis benda kerja dengan menggunakan kapur yang di basahi dulu
2.      Tentukan titik-titik yang akan dibor dengan mistar
3.      Tentukan sudut kemiringan yang di tentukan, dengan menggunakan busur derajat
4.      Tentukan radius dengan menggunakan mal
5.      Jika semua sudah tandai dengan penitik agar tidak terhapus
Setelah selesai melukis mulai dengan pekerjaan selanjutnya yaitu BOR :
1.      Pasang benda kerja pada mesin bor
2.      Pasang mata bor pada mesin bor
3.      Lakukan pengeboran mulai dari bor center, Ø8, Ø10, sampai Ø11,5
Setelah selesai melakukan proses pengeboran lakukan proses mengikir dalam :
1.      Pasang benda kerja pada ragum
2.      Gunakan kikir kotak agar mudah melakukan kikir dalam
3.      Jika merasa kurang bulat lingkarannya kikir kembali menggunakan kikir bulat
Proses pembentukan :
1.      Lakukan pengikiran pada bidang yang sudah di tandai untuk dimiringkan dengan sudut yang sudah di tentukan, dan sesuai dengan gambar kerja
2.       Lakukan pengikiran radius, sesuai dengan gambar kerja. Untuk hasil yang lebih baik mengikir radius gerakan kikir harus di ayunkan.
3.      Lakukan pengikiran miring seperti yang ada pada gambar kerja, serta ukurannya harus sama.
4.      Lakukan finishing
5.      Cek kembali benda jika ada yang salah atau terlewat
6.      Gunakan alat ukur yang di sediakan dengan benar.


H.    TEMUAN PRAKTEK DAN PEMBAHASAN
Dalam pengerjaan kerja bangku saya mengalami beberapa kesalahan dalam proses pengerjaannya, ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan saat pertama kali melihat bahan kerja yang dibagikan. Banyak beberapa prosedur yang mesti dipatuhi karena sebenarnya hal itu juga untuk kepentingan keselamatan kita sendiri. Pelaksanaan kerja bangku ternyata menuntut agar mempunyai ketelitian, kesabaran dan ketekunan yang kuat agar hasil benda kerja sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga yang tidak kalah pentingnya lagi ketersediaan alat yang menadai juga sangat menentukan hasil benda kerja.
Pada saat mengikir banyak kendala yang di rasakan seperti tekor dan cembungnya hasil pengikiran sesuai teori yang telah di berikan pengikiran menggunakan metoda menyilang dalam metoda ini seharusnya saat mengikir, gerakan tangan harus panjang dan kokoh, juga supaya permukaan kikir selalu menempel pada benda kerja agar benda kerja memperoleh hasil yang baik. Bidang pada benda kerja yang sudah dikikir tapi belum selesai jangan sekali-kali disentuh dengan tangan, ini akan berdampak permukaan yang akan dikikir menjadi licin, karena pada tangan mengandung minyak, sehingga untuk beberapa gerakan pengikiran menjadi licin. Dan jangan menggerakan tangan saat mengikir karena sesuai prosedur yang tepat adalah yang bergerak tubuh kita bukan tangan





BAB 4 PENUTUP

I.       KESIMPULAN DAN SARAN

1.      Kesimpulan
a)      Perlu diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki jiwa kesabaran ,keuletan dan kejelian dalam pengerjaanya.
b)      Pengikiran adalah suatu proses pemakanan tatal-tatal benda kerja yang dikerjakan secara manual atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran yang di tentukan, yang dalam penggunaanya secara manual.
c)       Dalam proses pengikiran, penggoresan dan penyetempelan benda kerja mahasiswa harus memahami bagaimana cara pengerjaanya yang benar.
d)      Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu mahasiswa perlu mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan kerja

Dari pengerjakan praktek kerja bangku kemaren saya selaku penulis dapat menyimpulkan bahwa masih banyak mahasiswa yang kurang menguasai pelajaran fabrikasi logam khususnya dalam pengerjaan las asetilen.
       Kemudian dalam pengerjaa kerja bangku saya menemukan kesulitan mengikir rata dan siku karena dibagian ini dituntut untuk rata dan siku antara sisi satu dengan yang lain.
2.      Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat melalui laporan ini, untuk mengatasi kesuliatann mahasiswa dalam penguasaan kerja bangku disarankan:
a)      Pada proses praktek kerja bangku mahasiswa harus ditekankan pada tahap perataan dan kesikuan benda kerja sehingga mendapat hasil yang baik dan dapat bersaing di perusahaan.

b)      Agar diadakan penelitian tentang kesulitan mengenai cara kerja bangku, sehingga diharapkan dosen bidang setudi pabrikasi logam dapat menggunakan sebagai dasar remedial atau titik acuan untuk mencapai mutu yag baik.  





No comments:

Post a Comment