BAB 1 PENDAHULUAN
A . LATAR BELAKANG
Kerja
bangku ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan keahlian dari
manusia di meja kerja. Teknik Kerja
Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan
kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi teknik
permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih
dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas
tangan, dan dilakukan di bangku kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi
geometris yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas
terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan
pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar
penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat
kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada
pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut
lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin,
ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang
menggunakan mesin-mesin produksi.
Mata kuliah ini sangat penting guna
untuk melatih keterampilan,ketelitian,dan kecermatan mahasiawa di semester awal
di bidang mengikir,menggores,menggergaji,stempel huruf. Praktikum kerja bangku
ini merupakan langkah awal mahasiswa untuk maju ke peralatan bengkel listrik
lebih canggih dan modern sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum
ini mahasiswa hanya mengenal alat-alat praktikum sederhana dan dikerjakan
dengan manual dan tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih keterampilan
mahasiswa, sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami
banyak kesulitan.
B. TUJUAN
Dengan
mengadakan praktek kerja bangku di Work Shop tempat penulis menjadi mahasiswa,
penulis bertujuan untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang kesulitan
yang banyak dihadapi oleh mahasiswa dalam menguasai tentang praktek kerja
bangku.
Hasil
laporan ini diharapkan dapat digunakan oleh para dosen fabrikasi logam untuk
bahan perbandingan dalam meningkatkan dalam kegiatan mengajarnya. Laporan ini
dapat dikembangkan secara berkesinambungan untuk semua praktek kerja bangku
lainnya, dengan demikian diharapkan prestasi belajar siswa lebih dapat
ditingkatkan.
C. ALAT
1.Alat
Utama
1.
Bor
duduk.
2.
Kikir.
3.
Gergaji.
4.
Ragum.
2.Alat Tambahan
1. jangka
sorong.
2.
Palu
besi.
3.
Mata
bor.
4.
Penggaris
siku.
5.
Vernier caliper
6.
Air pendingin mata bor
3.Alat Keselamatan Kerja
1. Kacamata pengaman.
2. Pakaian
kerja.
3. Kaos
tangan.
4. Sepatu
yang rapat kulit.
5. Masker.
6. Penggores
7. Penitik.
8. Sarung tangan
PERLENGKAPAN
DIRI
|
Untuk
mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja di bengkel maka ikuti
|
ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
|
-
|
Memakai
pakaian kerja yang sesuai, dan rapi
|
-
|
Pakai
pelindung rambut jika memiliki rambut panjang (wanita)
|
-
|
Lepas
semua perhiasan
|
-
|
Gunakan
kacamata yang sesuai
|
-
|
Gunakan
sepatu kulit (safety)
|
-
|
Gunakan
masker
|
-
|
Gunakan
sarung tangan bila perlu
|
-
|
Gunakan
pelindung tubuh tambahan bila perlu
|
-
|
Gunakan
pelindung telinga bila perlu
|
-
|
Jangan
memakai dasi, dsb.
|
TINDAKAN
PRAKTIKAN
|
-
|
Praktikan
harus mentaati peraturan dan instruksi dari Instruktur
|
-
|
Pastikan
bekerja dalam kondisi betul-betul aman
|
-
|
Tidak
bergurau
|
-
|
Tidak
murung
|
-
|
Gunakan
alat sesuai dengan fungsinya
|
BAB
2 KAJIAN TEORI
D.
BAHAN
Dalam kerja bangku jenis bahan, yaitu :
Baja ST 37 dengan ukuran lebar 20mm, tebal
20mm, dan panjang 150mm
1) Ragum
Ragum
adalah suatu alat yang digunakan untuk mencekam benda kerja dalam kerja bangku.
Seluruh bengkel kerja bangku selalu
dilengkapi dengan peralatan ini, karena hampir semua benda yang dikerjakan
bengkel ini seluruhnya dijepit dengan peralatan ini.jadi dapat dikatakan ragum
adalah alat yang sangat penting pada bengkel kerja bangku.ragum beerfungsi
untuk menjepit benda kerja secara kuat daan benar artinya penjepitan oleh ragum
tidak boleh merusak permukaan benda kerja.dengaan demikian ragum harus lebih
kuat dari benda kerja yang dijepitnya untuk itu ragum-ragum harus dibuat dari
bahan yang kuat seperti baja tuang atau besi tuang.
2)Kikir
Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah
kikir, karena hampir semua pekerjaan pada bengkel kerja bangku dikerjakan
dengan menggunakankikir.
Kikir merupakan jenis alat potong yang terbuat dari karbon yang di tempa dan di
sesuaikan berdasarkan ukuran bentuk jenis dan gigi pemotongnya.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan
suatu bidang,membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya
suatu bidang,membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya.
membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya
Jenis-jenis kikir ditinjau dari jenis
gigi pemotongnya :
a) Kikir
bergigi potong tunggal, digunakan untuk pemotong benda kerja secara
halus. Artinya pemotongan tidak dapat
dilaksanakan secara cepat, tetapi hasil pengikiran pada permukaan benda kerja
menjadi lebih halus.
b) Kikir
bergigi kembar/dua, dapat melakukan pemotongan secara cepat, tetapi hasil
pengikrannya kasar.
Jenis-jenis kikir ditinjau dari sifat
kekasaran gigi :
a) Kikir sangan
kasar : digunakan untuk pemotongan secara cepat, sehingga ia digunakan untuk
pemotongan pendahulan. Hasil pengikiran kasar, tidak halus.
b) Kikir kasar : digunakan untuk
pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusan permukaan benda kerja.
c) Kikir sedang
(setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah dikikir
sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir halus.
d) Kikir halus
: digunakan untuk pengikiran pada pekerjaan akhir/finishing, dimana kehalusan
permukaan benda kerja sangat diperlukan.
e) Kikir sangat
halus : digunakan untuk pekerjaan finishing terutama untuk benda kerja dengan
ketelitian yang tinggi.
3.Merawat kikir
Cara melakukan pembersihan
kikir dengan menggunakan sikat kikir adalah menyikat gigi-gigi kikir searah
dengan alurnya, dan pembersihannya dengan satu arah.
Beram-beram pada bidang kerja itu
tajam.
Jangan dipulas atau disentuh dengan
tangan.
Bersihkan bidang kerja dari beram-beram
dengan menggunakan sikat beram atau
mengoles dengan kikir.
Alur kikir yang sudah dipakai dapat
tersumbat
oleh beram-beram. Jagalah agar kikir
bebas
dari beram-beram dengan membersihkannya
menggunakan sikat kikir. Penyikatan
dilakukan searah dengan guratan kikir.
Adakalanya terdapat beram yang sulit
terlepas
dari guratan kikir. Untuk ini
dipergunakan
pelat logam atau kawat kecil.
Kikir akan lebih mudah dibersihkan jika
digosok dengan kapur tulis sebelum
dipergunakan.
Jangan mencoba membersihakan kikir
dengan
memukulkan kikir ke meja kerja, sebab
kikir sangat rapuh.
Kikir tidak boleh diletakkan berimpitan
satu
sama lain (menumpuk) hal ini
menyebabkan
guratan yang saling bersentuhan akan
rontok.
Simpanlah kikir dalam posisi sejajar,
tidak
bersentuhan satu dengan yang lain.
Untuk mencegah penggeseran dan
persentuhan
sesama kikir, kikir harus disimpan
dengan baik
dalam kotak alat atau rak kikir.
4) Siku-siku
baja
Siku
siku berguna untuk mengetahui kesikuan benda kerja dan untuk menggaris benda
yanbg sudutnya 90 derajat.
Siku-siku baja dapat
diklasifiklasifikasikan menjadi dua menurut cara pembuatannya, yaitu:
a)Siku-sikubajadikelingmati siku model
ini biasanya digunakan untuk mengukur kesikuan suatu benda kerja dan sebagai
alat bantu untuk pembuatangaris-garis sejajar.
b) Siku-siku
baja dengan bilah baja (daun sikunya) dapat digeser-geser siku model ini
digunakan untuk pekerjaan melukis dan menandai.
5 Penggarisbaja
Penggaris baja atau mistar baja adalah alat untuk digunakan mengukur panjang
dan tinggi atau lebar alur dan mengukur tembus dari pada benda kerja, juga
dapat digunakan untuk mengukur diameter jika digunakan bersama-sama dengan
jangka bengkok, mistar biasanya mempunyai skala dalam milimeter dan skala dalam
inci.
6) Verniercaliper(segmat)
Vernier
caliver atau jangka sorongadalah alat ukur presisi,sehingga ia dapat digunakan
untuk mengukurbenda kerja yang secara presisi atau benda kerja dengan tingkat
kepresisian 1/100 milimeter ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100
milimeter.
Alat-alat Gambar Pada Benda Kerja
Alat-alat gambar untuk keperluan menggambar benda kerja
tersebut, dapat digolongkan sebagai berikut:
-
Alat penggores, seperti penggores, balok gores, dan bisa
juga digunakan pegukur tinggi.
-
meja perata
suatu
alat yang di buat dengan permukaan sangat rata di gunakan untuk mengukur
keseluruhan poros dan sebagai landasan dasar.
-
Penitik
pusat dan penitik penggaris
-
Jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka hati.
-
Penggores
Penggores
adalah
suatu alat penggambar yang dibuat dari baja perkakas yang berbentuk selindris
dan ujungnya diruncingkan. Dengan penggores
dapt digambar garis-garis dipermukaan atas benda kerja. Sedangkan untuk
menggambar garis-garis pada permukaan sisi atau samping benda kerja dapat
digunakan balok gores atau pengukur tinggi.
Balok gores adalah alat berupa penggores yang dipasang pada standar atau balok dan
dapat di geser naik-turun. Untuk mengganbar garis lurs dengan penggores
diperlukan mistar baja sebagai alat bantu. Pada saat menarik garis, posisi
penggores dimiringkan keluar dengan sudut kurang dari 90° dan dibuat sekali
tarik, jangan melakukan goresan dobel.
Jika menggunakan penggoresan dengan balok gores maupun
pengukur tinggi, ujung goresnya ditempelkan sedikit menekan sisi samping benda
kerja. Kemudian blok standar penggores digeser sesuai dengan panjang garis yang
diinginkan.
-
Penitik
Agar
garis yang telah digoreskan pada permukaan benda kerja tidak mudah terhapus
selama benda kerja tersebut dikerjakan, maka perlu digunakan penitik penggaris
untuk memperjelas garis batasnya. Penitik garis dibuat dari baja perkakas yang
berbentuk batang silindris dan salah satunya diruncingkan 60°.
Cara
menggunakan penitik garis, ujung penitik ditimpakan pada garis yang telah
dibuat kemudian dipuku-pukul ringan dengan palu dan berpindah-pindah sepanjang
garis dengan jarak sedikit rapat. Untuk menandai
titik senter digunakan penitik pusat. Titik senter tersebut jika akan membuat
lubang dengan dibor. Penitik pusat ini mempunyai bentuk mirip dengan penitik
garis hanya pada ujung runcing penitik pusat bersudut 90°. sudut lebar ini
(90°) agar pada waktu mengebor pada titik ini menjadi tepat, karena ujung mata
bor tidak lari/keluar dari titik tersebut.
Cara menggunakan penitik pusat, ujung penitik harus tepat
pada titik yang ditentukan. Posisi penitik pusat dipegang miring terlebih
dahulu setelah mata penitik pusat tepat mengenai titik yang ditentukan, posisi
penitik diberdirikan tegak lurus kemudian dipukul dengan palu.
-
Jangka
tusuk
Pada dasarnya ada tiga macam jangka yaitu: jangka tusuk,
jangka tongkat, dan jangka hati.
Cara mengikir sudut dan alur
Untuk pengikiran sudut diperlukan pengerjaan pendahuluan
seperti digergaji sampai mendekati garis atau ukuran yang dikehendaki. Setelah
itu baru pengerjaan pengkiran dengan menggunaklan kikir ayng cocok untuk
membentuknya seperti kikir segitiga. Cara pengikirannya yaitu kikir didorong
kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis yang
ditentukan, lakukan berulang-ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
Untuk pengikiran alur sama perlu dilakukan pengerjaan
pendahuluan seperti dibor, digergaji, atau dipahat sampai mendekati garis atau
ukuran yang ditentukan. Setelah itu baru pengerjaan pengikiran dilakukan dengan
menggunakan kikir yang cocok untuk membentuknya seperti kikir segiempat. Cara
pengikirannya yaitu sama seperti mengkir sudut yaitu kikir didorong kedepan
sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis yang ditentukan,
lakukan berulang - ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
-
Mengikir radius dan lubang
Ada dua macam bidang lengkung yaitu cembung dan cekung.
Untuk pengerjaan bentuk lengkung diperlukan pengerjaan pendahuluan, misalnya
dibor, digergaji ataupun dipahat sampai mendekati garis lengkung yang
dikehendaki. Setelah itu baru digunakan kikir untuk membentuknya, pada bidang
cekung gunakan kikir setengah bulat dan bidang cembung gunakan gunakan kikir
plat. Cara mengikirnya, yaitu kikir didorong kedepan sambil digeser kesamping
mengikuti garis lengkung yang ditentukan.
Dalam lubang juga ada beberapa bentuk lubang, antara lain
bulat, segiempat dan segitiga. Pada pelaksanaan pengerjaan lubang-lubang
tersebut perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan misalnya dibor atau dipahat
sampai mendekati garis lubang yang ditentukan. Setelah itu, diselesaikan dengan
kikir yang sesuai, misalnya kikir bulat, segiempat dan segitiga hingga sesuai
ukuran.
-
Mengebor
Sebelum
kita mengebor alangkah baiknya kita tahu dulu tentang macam-macam mata bor. Ini
dimaksudkan agar pada waktu kita mengebor tidak salah dalam pemilihan mata bor
yang sesuai dengan pengeboran pada benda kerja yang akan dilakukan. Menurut penggunaannya mata bor di bagi kedalam beberapa
macam, seperti bor pilin atau spiral, bor senter, bor pembenam (counter bore),
bor persing, dan bor peluas.
Dalam penggunaan mata bor juga perlu diperhatikan
sudut-sudut mata bor agar diperoleh hasil yang baik. Suidut-sudut bor yang
utama adalah sudut puncak, sudut bebas potong dan sudut pemusat.
-
Mengetap
Tap
adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir bagian dalam lubang. Tap dibuat dari baja yang dikeraskan, yang mempunyai
empat alur lurus dan sisi potong bentuk ulir. Dalam satu set tap tangan
terdapat tiga buah tap, yaitu tap ke-1 (taper), tap ke-2 (second), tap ke-3
(plug). Tap ke-1 berbentuk tirus mengecil pada ujungnya. Ketirusannya ini
hampir sepanjang bagian pemotongnya, hanya sedikit ulir penuh di bagian
atasnya. Tap ke-2 seperti tap ke-1, hanya disini ketirusannya sedikit di ujung.
Tap ke-3 tidak tirus dan seluruh bagian pemotongnya terdapat ulir penuh.
Cara kerja
Pada usapan pertama yaitu usapan maju
tekanan kedua tangan maksimum dan fungsi tubuh mendorong kedepan.dan pada saat
usapan kedua yaitu kebelakang tekanan minimum.
Tekanan pada kikir tergantung pada
ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir.
- 2. Ragum
Bila kita menjepit bernda kerja pada
ragum, benda kerja yang keluardari mulut ragum janganlah terlalu tinggi,
terrutama apabila bahan bendakerja itu terbuat dari logam tipis. Bila
memungkinkan perbandingan bahanyang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil
daripada bagian yang terjepit
Berdasarkan fungsinya ragum untuk
mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, tapi disamping tekanan yang
kuat, benda kerja yang kita jepit akan meninggal kan bekas. Maka dari itu kita
perlu matras permukaan yang halus. Caranya yaitu dengan menaruh plat yang
permukaanya halus dan lunak di kedua bagian pemukaan penjepit.
- 3. Gergaji
Pada umumnya proses kerja gergaji
hampir sama dengan proses kerja kikir namun perbedaanya yaitu fungsinya kalu
gergaji digunakan untuk memotong atau membelah sedangkan kikir digunakan untuk
mengurangi pemukaan yang kurang rata untuk menentukan permukaan yang presisi.
Cara kerja
Beda dengan kikir kita menggunakan
kedua tangan untuk menekan sedangkan pada gergaji kita hanya menggunakan satu
tangan saja yaitu pada pegangan gergaji. Tekanan maksimal diberikan pada
gerakan maju sedangkan pada gerakan mundur tekanan minimal.
- 4. Penggores
Alat ini duigunakan untuk menandai
ukuran pada benda kerja atau bahan
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores:
- Penggores tangan sedukan.
- Penggores dengan satu ujung bengkok.
- Penggores dengan satu ujung dirobah.
Dan cara pemakainnya adalah sebagai
berikut:
Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar.
Condongkan penggores kearah maju.
Dalam menggunakan penggores membentuk 20-25 derajat. Tekan penggores pada gambar.
Condongkan penggores kearah maju.
- 5. Mistar besi
Yitu berfungsi untuk membuat garis
garis. Kenapa menggunakan penggaris besi, karena semua benda kerja yang kita
kerjakan terbuat dari besi mka alat ukurnya pun harus terbuat dari besi. Kalu
kita menggunakan alat ukur yeng terbuat dari plastic maka akan cepat aus dan
alt ukur tersebut tidak standart lagi.
- 6. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang
mempunyai ketelitian ukur hingga Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua
bagian, bagian diam dan bagianbergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung
pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru
sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01.
Kegunaan jangka sorong adalah:
~ Mengukur Diameter Luar Benda
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Diameter Dalam Benda
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
~ Mengukur Kedalaman Benda
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
cara menggunakan jangka sorong yaitu;
Mula-mula perhatikan skala nonius yang
berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka
nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala.
Artinya angka tersebut 0,4 mm.
Selanjutnya perhatikan skala utama.
Suatu misal angka nol pada sekala nonius tepat pada angka 4,7 Sehingga
benda yang diukur sama dengan 4,7 cm + 0,4 mm = 4,74 cm.
- 7. Penitik
Yaitu berfungsi untuk menitik benda
setelah selesai penggoresan benda kerja. Cara menggunakan penitik bias
dikatakan mudah karena tidak diperlukan cara yang khusus. Tinggal tentukan
tempat mana yang akan di titik dan pukul satu kali.
- 8. Mal huruf
Mal huruf digunakan untuk proses
steempling yaitu member nomor atau huruf pada benda kerja. Dalam proses
seteampel ini harus extra hati-hati karena dilakukan dengan satu kali pukulan saja,
kenapa? karena apabila kita melakukan pemukulan berulang kali maka posisinya
akan berubah dan huruf atau angka akan hancur.
9.Palu konde
Palu konde secara standar yang
digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu
meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung,
untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan
distorsi. atau ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde
juga harus dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya
harus tertata rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat
lainnya.
10.Sikat Kikir
Dalam penggunaan sikat ini harus
searah dengan alur gigi kikir. Jika ada chip yang menempel dengan kuat sehingga
tidak dapat dibersihkan dengan sikat kita harus gunakan logam lunak (aluminium)
yang disebut dengan “spatle” untuk mendorong chip itu keluar dari alur gigi
kikir.
11.Jangka Kaki
Jangka kaki digunakan antara lain untuk mengukur diameter lubang dan jarak sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap keluar dan panjang kakinya itulah ukuran jangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Disebabkan ke dua kakinya itu mengeper bila menyentuh bidangbidang yang diukur, maka kita perlu banyak berlatih menggunakan jangka ini untuk memperhalus perasaan jari-jari. Dengan jari-jari yang tidak perasa kesalahan ukur mudah terjadi.
- 1. Mengikir
Yaitu mengikir benda kerja sesuai
ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing. Alat yang digunakan yaitu:
- Kikir kasar dan kikir halus
- Ragum
- Benda kerja
- Jangkasorong
- Jobset
- Penggaris siku
Cara kerja
- Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
- Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
- Jepit benda kerja dengan ragum, dengan ¾ bagian benda terjepit. Kemudian lakukan pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang umur kikir.
- Perlu kita perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelahkiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kakiharus terbentang dengan menyesuaikan panjangkikir. Sudut antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan. Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang bergerak.
- 2. Menggoresan
Yaitu memberi garis-garis pada benda
kerja. Alat yangdigunakan yaitu:
- Penggores
- Penggaris
- Penitik
Cara kerja
- Letakkan benda kerja pada meja.
- Beri ukuran jarak antar garis
- Letakkan penggaris pada benda kerja kemudian tekan penggaris. Dan gores dangan penggores.
- 3. Seteample
Yaitu memberi huruf atau angka pada
benda kerja;alat yang digunakan adalah;
- Mal huruf
- Palu
- Bantalan besi
Cara kerja
- Pertama letakan benda yang sudah diberi garis atau kolom pada bantalan besi.
- Tempatkan mal huruf pada posisinya. Kemudian pukul menggunakan palu
- Perlu diketahui bahwa pada proses steampling ini menggunakan ketelituan dan kejelian, salah satu contoh pada saat kita memukul mal huruf posisinya harus benar-benar tepat karena pemukulan hanya dilakukan satu kali saja. Kalu dilakukan secara ber ulang-ulang takutnya posisinya berubah dan huruf akan hancur.
BAB
3 LAPORAN PRAKTIKUM
G.
LANGKAH
KERJA
Mengikir
keenam bidang
1.
Siapkan
ragum dan peralatan yang di butuhkan
2.
Pasang
benda pada ragum dengan posisi tegak lurus dengan sisi yang lebar ada pada
bagian atas
3.
Kikir
bidang satu tersebut hingga rata.
4.
Kikir
bidang dua yang bersebelahan dengan bidang satu, hingga rata dan siku dengan
bidang Satu
5.
Kikir
bidang tiga hingga rata dan siku dengan bidang satu dan dua
6.
Kikir
bidang empat hingga rata dan siku dengan bagian satu dan dua. Serta mencapai
ukuran 46 mm. seperti pada gambar
7.
Kikir
bidang lima hingga rata dan siku dengan bidang satu,dua, dan empat. Serta
mencapai ukuran 82 mm. seperti pada gambar
8.
Kikir
bidang enam hingga rata dan siku dengan bidang dua,tiga,empat, dan lima. Serta
mencapai ukuran 10 mm. seperti pada gambar
Setelah
selesai mengikir keenam bidang dan mencapai ukuran yang di tentukan, mulailah
untuk melukis :
1.
Lukis
benda kerja dengan menggunakan kapur yang di basahi dulu
2.
Tentukan
titik-titik yang akan dibor dengan mistar
3.
Tentukan
sudut kemiringan yang di tentukan, dengan menggunakan busur derajat
4.
Tentukan
radius dengan menggunakan mal
5.
Jika
semua sudah tandai dengan penitik agar tidak terhapus
Setelah selesai melukis mulai dengan
pekerjaan selanjutnya yaitu BOR :
1.
Pasang
benda kerja pada mesin bor
2.
Pasang
mata bor pada mesin bor
3.
Lakukan
pengeboran mulai dari bor center, Ø8, Ø10, sampai Ø11,5
Setelah selesai melakukan proses
pengeboran lakukan proses mengikir dalam :
1.
Pasang
benda kerja pada ragum
2.
Gunakan
kikir kotak agar mudah melakukan kikir dalam
3.
Jika
merasa kurang bulat lingkarannya kikir kembali menggunakan kikir bulat
Proses pembentukan :
1.
Lakukan
pengikiran pada bidang yang sudah di tandai untuk dimiringkan dengan sudut yang
sudah di tentukan, dan sesuai dengan gambar kerja
2.
Lakukan
pengikiran radius, sesuai dengan gambar kerja. Untuk hasil yang lebih baik
mengikir radius gerakan kikir harus di ayunkan.
3.
Lakukan
pengikiran miring seperti yang ada pada gambar kerja, serta ukurannya harus
sama.
4.
Lakukan
finishing
5.
Cek
kembali benda jika ada yang salah atau terlewat
6.
Gunakan
alat ukur yang di sediakan dengan benar.
H.
TEMUAN
PRAKTEK DAN PEMBAHASAN
Dalam
pengerjaan kerja bangku saya mengalami beberapa kesalahan dalam proses
pengerjaannya, ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan saat pertama kali
melihat bahan kerja yang dibagikan. Banyak beberapa prosedur yang mesti
dipatuhi karena sebenarnya hal itu juga untuk kepentingan keselamatan kita
sendiri. Pelaksanaan kerja bangku ternyata menuntut agar mempunyai ketelitian,
kesabaran dan ketekunan yang kuat agar hasil benda kerja sesuai dengan yang
diharapkan. Dan juga yang tidak kalah pentingnya lagi ketersediaan alat yang
menadai juga sangat menentukan hasil benda kerja.
Pada saat mengikir banyak kendala yang di rasakan seperti
tekor dan cembungnya hasil pengikiran sesuai teori yang telah di berikan
pengikiran menggunakan metoda menyilang dalam metoda ini seharusnya saat
mengikir, gerakan tangan harus panjang dan kokoh, juga supaya permukaan kikir
selalu menempel pada benda kerja agar benda kerja memperoleh hasil yang baik.
Bidang pada benda kerja yang sudah dikikir tapi belum selesai jangan
sekali-kali disentuh dengan tangan, ini akan berdampak permukaan yang akan
dikikir menjadi licin, karena pada tangan mengandung minyak, sehingga untuk
beberapa gerakan pengikiran menjadi licin. Dan jangan menggerakan tangan saat
mengikir karena sesuai prosedur yang tepat adalah yang bergerak tubuh kita
bukan tangan
BAB 4 PENUTUP
I.
KESIMPULAN
DAN SARAN
1.
Kesimpulan
a) Perlu
diketahui bahwa proses kerja bangku adalah proses kerja yang memiliki jiwa
kesabaran ,keuletan dan kejelian dalam pengerjaanya.
b)
Pengikiran adalah suatu proses pemakanan tatal-tatal benda kerja yang
dikerjakan secara manual atau pengikisan benda kerja untuk memperoleh ukuran
yang di tentukan, yang dalam penggunaanya secara manual.
c)
Dalam proses pengikiran, penggoresan dan penyetempelan benda kerja mahasiswa
harus memahami bagaimana cara pengerjaanya yang benar.
d)
Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan
juga rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu
mahasiswa perlu mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan
kerja
Dari
pengerjakan praktek kerja bangku kemaren saya selaku penulis dapat menyimpulkan
bahwa masih banyak mahasiswa yang kurang menguasai pelajaran fabrikasi logam
khususnya dalam pengerjaan las asetilen.
Kemudian dalam pengerjaa kerja bangku saya menemukan kesulitan mengikir
rata dan siku karena dibagian ini dituntut untuk rata dan siku antara sisi satu
dengan yang lain.
2.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan yang didapat melalui laporan ini, untuk mengatasi kesuliatann
mahasiswa dalam penguasaan kerja bangku disarankan:
a)
Pada
proses praktek kerja bangku mahasiswa harus ditekankan pada tahap perataan dan
kesikuan benda kerja sehingga mendapat hasil yang baik dan dapat bersaing di
perusahaan.
b)
Agar
diadakan penelitian tentang kesulitan mengenai cara kerja bangku, sehingga
diharapkan dosen bidang setudi pabrikasi logam dapat menggunakan sebagai dasar
remedial atau titik acuan untuk mencapai mutu yag baik.
No comments:
Post a Comment